Sayonara Drama Berhasil Tandang Liga Champions
UEFA formal menghapus ketentuan berhasil tandang dari segala kompetisi antarklub pada masa depan yang secara otomatis menewaskan drama yang sepanjang ini membius puluhan juta pencinta sepak bola.
Dalam keputusan formal yang dikeluarkan, UEFA membenarkan pertandingan antara 2 regu yang sama kokoh dalam 2 leg hendak bersinambung ke perpanjangan waktu. Bila skor agregat masih senantiasa sama hingga regu pemenang bakal didetetapkan melalui adu penalti.
Presiden UEFA Aleksander Ceferin beralasan ketentuan yang telah berlaku lebih dari separuh abad itu tidak lagi cocok dengan tujuan dini. Acuannya merupakan persentase penyusutan jumlah kemenangan buat regu yang bermain di kandang.
Dari semula 61 persen buat kemenangan kandang berbanding 19 persen kemenangan tandang, jadi cuma 47 persen berbanding 30 persen. Penyusutan persentase ini jadi pembenaran UEFA buat menghapus ketentuan berhasil tandang yang sesungguhnya membuat aksi silih sikut antartim jadi lebih menarik, lebih menggigit, serta buat deg- degan.
” Saat ini ini, tim- tim kandang khawatir buat melanda pada laga leg awal sebab khawatir kebobolan berhasil yang hendak membuat lawan mereka menemukan keuntungan krusial,” kata Ceferin berita informasi terupdate setiap hari .
Statment Ceferin soal tim- tim kandang khawatir bermain melanda tidak seluruhnya pas. Idealnya, tiap regu yang bermain di kandang tentu hendak berlomba buat mengamankan kemenangan, terlepas dari urusan apakah regu tamu dapat mencetak berhasil ataupun tidak ke gawang mereka.
Sederhananya tidak hendak terdapat satu juga regu yang puas ataupun apalagi segala pemainnya bahagia dikala masuk ke ruang ubah kala timnya cuma dapat bermain imbang di kandang. Perihal ini disebabkan tuntutan buat menang untuk tiap tuan rumah itu terdapat serta nyata.
Mencapai kemenangan di kandang merupakan harus hukumnya untuk regu manapun. Tidak hanya perkara harga diri, tiap tuan rumah pula mau menang buat memuaskan fan mereka, orang- orang yang sudah membeli tiket buat memperoleh suguhan menarik di lapangan hijau.
Kita tidak hendak sempat memandang regu besar semacam Barcelona, Real Madrid, Juventus, ataupun Manchester City bermain buat hasil imbang di kandang. Bila itu yang terjalin hingga cemooh yang hendak tiba dari fan fanatik mereka. Cemoohan dari fan sama maksudnya dengan kekalahan.
Banner Euro 2020
Penghapusan ketentuan berhasil tandang pula berarti berkurangnya gereget di suatu pertandingan, paling utama di ajang Liga Champions. Sementara itu ketentuan berhasil tandang ini kerapkali memunculkan cerita dramatis, entah itu berakhir manis ataupun getir untuk suatu regu.
Seperti itu magis dari ketentuan berhasil tandang. Regu yang di atas kertas begitu diunggulkan dapat tergelincir oleh regu yang di atas kertas lebih lemah sebab kalah produktif soal urusan mencetak berhasil di kandang lawan.
Baca pula: 3 Alibi UEFA Hapus Ketentuan Berhasil Tandang Liga Champions
Maksudnya probabilitas kejutan terjalin dalam suatu pertandingan potensinya lebih besar. Gampangnya regu yang menang 2- 1 di kandang tidak dapat tenang sebab kekalahan 0- 1 di laga tandang hendak membuat mereka masuk kotak dikala tampak di fase gugur.
Begitu pula kala suatu regu menang dengan skor telak 4- 1 di pertandingan kandang. Margin 3 berhasil itu hendak percuma bila gawang suatu regu kebobolan 3 tanpa balas pada laga tandang.